MENGGAPAI PUNCAK CIPTAAN-MU

TUNGGU AKU ( Lagi ) SEMERU !!

Rabu, 17 Desember 2008

Kenangan itu,,,
Tentang Indahnya Karya dan CiptaanMU,,,
Aku takkan Lupa Ya Allah,,
Bahkan,,
AKU AKAN KEMBALI KE SAN
Image AltA !!

Tentang,,,
Asap putih mengudara, membentuk cendawan menawan. Itulah ciri khas aktivitas Puncak Mahameru, Gunung Semeru setiap pagi. Kehadiran cendawan putih itu menggoda relung jiwa sang pendaki gunung dari manapun.
Gunung Semeru berada di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru-(TNBTS). Secara administratif pemerintahan berada di 4 wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Malang, Lumajang, Pasuruan, dan Probolinggo Provinsi Jawa Timur.

Gunung Semeru dengan puncaknya Mahameru berketinggian 3.676 meter dpl, merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa.

Keindahan alam gunung ini begitu mempesona para pendaki gunung. Terlebih setiap interval 15 menit sekali puncak Mahameru yang berkawah Jonggring Seloka mengeluarkan material vulkanik berupa letusan abu.

Letusan periodik itu merupakan peristiwa alam yang sangat menarik dan langka. Pada waktu pagi hari Puncak Mahameru selalu mengeluarkan asap putih seperti hamparan kapas yang dapat kita saksikan ketika kita berada di Puncak Gunung Pananjakan, kawasan Bromo. Bila kita lihat dari Gunung Pananjakan, bentuk Gunung Semeru seperti kerucut.

Tapi saat kita berada di puncaknya, bentuknya berupa kubah yang luas dengan rute beralun di setiap tebing puncaknya. Disamping keindahan alam dan cendawan asapnya, Gunung Semeru pun memiliki cerita menarik yang berkembang di masyarakat sekitar kawasan TNBTS, termasuk daerah Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.

Puncak Mahameru diyakini sebagai tempat suci, karena dihuni oleh para dewa sebagai istana. Dalam ajaran Hindu tempat paling suci adalah dimana jika gunung itu letaknya paling tinggi.

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa seklaigus merupakan Istana para Dewa dalam Syair lagu Dewa.

Untuk mendaki menuju puncak Gunung Semeru terdapat beberapa jalur pendakian seperti, jalur Tumpang-malang, jalur Sendoro-Lumajang. Kita disarankan untuk tidak mendaki Gunung Semeru pada bulan Desember sampai dengan Februari, karena pada bulan-bulan tersebut anginnya sangat kencang dan sering terjadi badai.

Di kawasan Gunung Semeru merupakan suatu hal yang biasa bila sepanjang jalan menuju puncaknya sering terjadi kabut yang cukup tebal terutama pada siang, sore, dan malam hari.

Untuk mencapai puncaknya, terlebih dahulu kita harus melewati beberapa rute pendakian misalnya Ranu Pane menuju Watu Rejeng yang memerlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan pendakian.

Dari Watu Rejeng kita lanjutkan pendakian menuju Ranu Kumbolo dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan pendakian dengan pemandangan alam yang kitas lewati begitu indah dan memesona.

Ranu Kumbolo merupakan sebuah Danau yang sangat luas dan indah dengan airnya yang mengalir ramah datang dari lembah-lembah, serta hijaunya pepohonan menambah daya tarik tersendiri.

Dari Ranu Kumbolo perjalanan diteruskan menuju Kalimati diperlukan waktu sekitar kurang lebih 4 jam melewati "Tanjakan Cinta" dengan rute yang menanjak dan cukup menguras tenaga.

Konon jika melewati tanjakan ini yang cukup menanjak, kita disarankan untuk tidak menoleh kebelakang. Kalimati adalah sebuah tempat bekas aliran larva bekas letusan Gunung Semeru yang sudah kering. Dari Kalimati kita lanjutkan pendakian menuju Arcopodo yang merupakan rute terakhir sebelum mencapai puncak Mahameru.

Arcopodo merupakan daerah yang berada di lereng Gunung Semeru dan disini kita bisa mendirikan tenda sebelum melanjutkan menuju Puncak Mahameru. Biasanya perjalanan menuju puncak dilakukan pada dini hari dari Arcopodo agar kita bisa sampai di puncak pagi hari serta agar kita bisa melihat peristiwa Matahari terbit di Puncak Mahameru.

Dari Arcopodo menuju puncak jalanan mulai gersang dan berpasir dengan kemiringan hampir mencapai 70 derajat. Diperlukan kehati-hatian jika melewati jalur ini karena batu yang kita pijak mudah longsor.

Sekitar 3 jam perjalanan pendakian kita akan sampai di Puncak Mahameru atau Kawah Jonggring Saloko.

Pada pagi hari di Puncak Mahameru kita akan disuguhi atraksi alam yang sangat menarik dan langka yaitu peristiwa matahari terbit. Dari Kawah Jonggring Saloka dapat disaksikan dengan jelas terbitnya matahari dari ufuk timur yang secara perlahan-lahan akan menyapu kabut yang menyelimuti gunung-gunung di sekitar Mahameru.

Serta sang Surya yang terbangun dari tidurnya menyuguhkan lukisan alam yang indah dan memesona. Selain itu atraksi alam lainnya yang disuguhkan oleh Gunung Semeru adalah peristiwa alam yaitu semburan abu dan batuan vulkanik yang didahului semburan asap berwarna hitam yang membumbung tinggi seakan-akan menyelimuti Puncak Mahameru dari Kawah Jonggring Saloka.

Itulah Sekelumit Kenangan SEMERU,,,
Sedikit Karya dan CiptaanNYa,,,
Dan,,
AKU YAKIN AKU AKAN KEMBALI UNTUK MERAIH PUNCAK CIPTAAN-Mu YA ALLAh,,,
Tunggu AKu ( Lagi ) SEMERU,,!!

How To Around Semeru,,,

Oii Prend,,,Pengen Tau cara ato tutorial sbelum ndaki ke Semeru,,?

Baca ni,,,!!

Untuk menuju Gunung yang tertinggi di Pulau Jawa yaitu G. Semeru ( ± 3.676 m), bisa ditempuh melalui dua akses Senduro Lumajang dan Nagadas Kidul kabupaten Malang ( Lihat Tips ke Bromo ). Yang jelas kedua akses ini menuju ke satu titik yaitu Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro kabupaten Lumajang.

kanvas1.jpg Jenis angkutan yang ad jenisnya seperti ini. Dari Desa Ranupane (2.100 m) inilah desa terakhir dan tempat pemeriksaan serta pos untuk melapor bagi para pendaki untuk naik, dan juga terdapat pondok pendaki untuk bermalam dan beristirahat. Desa Ranu Pane merupakan perkampungan kecil yang juga merupakan bagian dari Desa Suku Tengger, pekerjaan mereka pada umumnya bertani sayur-sayuran. Selain terdapat Ranu (danau) Pane, disebelahnya tendapat ranu lagi yang namanya Ranu Regulo.

2780229302_d40fc51be1_m.jpg Desa Ranupani dilihat dari atas.

Perjalanan ke Puncak G. Semeru dimulai dan desa Ranupane menuju Ranu Kumbolo pagi harinya pukul 7.00 melalui jalan setapak, jaraknya 13 Km., tidak terlalu terjal dengan memakan waktu sekitan 3-4 jam perjalanan. Di Ranu Kumbolo ada Pondok Pendaki untuk istinahat dan memasak. Daerah ini airnya melimpah dan berada pada ketinggian 2.400 m dari permukaan laut. Ranu Kumbolo memiliki pemandangan yang sangat indah terlebih pada pagi hari bila kita dapat melihat matahani terbit dari celah-celah bukit.

499674490_40f43081eb_m.jpg 499729837_c2be3b6407_m.jpg new-21.jpg

Dari Ranu Kumbolo perjalanan dilanjutkan menuju Kalimati (± 2.700 m) melalui hutan cemara dimana kadang kita jumpai burung dan kijang. Penjalanan ini ditempuh 2 - 3 jam / 10 Km. Disini kita dapat mendirikan tenda, dan apabila kita membutuhkan air dapat menuju Sumbermani, kearah barat menelusuni pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh perjalanan 1 jam pulang pergi. Tetapi dianjurkan kehutuhan air telah dipersiapkan di Ranu Kumbolo.( Sebenarnya kita dapat juga berkemah di Ancopodo 1 jam perjalanan dari Kalimati ke arah puncak G. Semeiru. tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering tenjadi tanah longsor di kawasan tersebut ).

499674454_b4019a3473_m.jpg

Dari Kalimati biasanya para pendaki memulai pendakian menuju puncak pagi-pagi sekali, yaitu sekitar pukul 2 - 3 pagi dengan melalui hutan cemara 1 jam dan bukit pasir selama 2 - 3 jam untuk sampai di puncaknya, dengan keadaan jalan yang terjal menanjak.

Puncak Semeru yang biasa didaki adalah Puncak “Mahameru”. Dari puncak ini akan terlihat kawah yang disebut “Jonggring Saloko” dan yang uniknya setiap 10-15 menit sekali menyemburkan batuan vulkanis dengan didahului asap yang membumbung tinggi. Suhu di puncak Mahameru dingin sekali yaitu 0-4 C yang kadang-kadang berkabut tebal disertai badai angin. Pada saat badai dianjurkan untuk menunda pendakian ke puncak.

Panorama dari Puncak Mahameru tak akan pernah terlupakan indahnya, dimana terlihat puncak-puncak gunung di Jawa Timur, pesisir dan pantai, serta matahani terbit di ufuk timur.

new-2.jpg b-new-19.jpg b-new-24.jpg

Mendaki G. Semeru sebaiknva dimusim kemarau yaitu pada bulan-bulan Juni, Juli, Agustus dan September. Pendaki juga dianjurkan untuk tidak mendaki pada musim hujan di bulan Januani dan Februari, dimana sering terjadi badai dan tanah longsor.

Dari puncak turun kembali ke kemah (Kalimati) dibutuhkan waktu 1 jam, dan 3 jam untuk sampai di Ranu Kumbolo dan diperlukan 3 jam lagi untuk mencapai Ranu Pane. Bila sampai di Ranu Pane menjelang sore, kalau ada mobil kita bisa terus turun ke Gubug Klakah atau ke Tumpang ( akses dari Malang ) atau kita bisa kembali ke Senduro Akses Lumajang, Kalalu kita sudah ke sorean bisa bermalam di Ranu Pane dan besok paginya kita dapat turun kembali ke Tumpang Malang atau Senduro Lumajang.

Selamat Mendaki

Karena Kita Semua Punya IMPIAN,,!!

About Ed Viesturs..

Kamis, 04 Desember 2008

Tahukah anda mengenai ed viesturs?Bagi anda yang belum mengetahui, Ed viesturs adalah seorang kebangsaan America yang berpengalaman dalam high altitude mountaineer. Dia telah mendaki puncak gunung tertinggi dan paling menantang di dunia. Saat ini ia telah menyelesaikan pendakian ke 14 puncak tertinggi di dunia (diatas ketinggian 8000meter) tanpa menggunakan tabung oksigen, (termasuk mendaki everest sebanyak 6 kali)
Membayangkan ed viestur mendaki puncak2 tertinggi pasti kita akan mengacu gambaran pada film Vertical limit. dimana para pendaki menggunakan sepatu berpaku, kampak es, tas cerrier yang besar dan jacket tebal. Dimana para pendaki berjuang mati-matian di atas putihnya salju.
Tapi tahukah anda? ternyata ed viestur tampil di film Vertical Limit ( Udah Liat Lom,,?)
ia berperan sebagai dirinya sendiri!,
Penasaran dengan tampangnya? anda bisa melihat disini http://www.edviesturs.com Disana terdapat foto pemandangan yang luar biasa bin amazing!
Salah satu cerita yang menarik adalah ketika ia bergabung dalam team expedisi IMAX ke everest, yaitu membuat film dokumentasi tentang everestViestur berkata “dalam ekspedisi Imax ini hari2 menjadi dua kali lebih lama daripada biasanya, kita tidak bisa hanya mendaki saja! Kita harus berhenti, menunggu cahaya yang pas, menunggu camera untuk di setting dengan benar, memulai memfilmkan, dan kemudian kamera akan habis filmnya, jadi kita harus berhenti lagi, kemudian mengisi film yang baru dan memulai kembali, agak frustasi memang, tetapi kami menyadari bahwa kami disini adalah untuk melakukan itu, bukan hanya sekedar mendaki gunung, tetapi kami membuat film”Pada pagi hari 8 may 1996 team mendapatkan tawaran untuk ke puncak, karena di camp 4 telah di siapkan stock logistic (oksigen, film, battery, dan lain-lainnya yang di perlukan untuk membuat film di atas puncak). Tetapi ketika team mencapai camp 3 Breashears dan viesturs merasakan cuaca belum bersahabat untuk mendaki ke tempat yang lebih tinggi, akhirnya mereka memutuskan untuk mundur ke camp 2,Di perjalanan turun mereka bertemu dengan rob and scott. (sahabat ed viestur), Ed viestur bertanya dalam hati, “apahkah kita melakukan kesalahan dengan mengambil keputusan untuk mudur ? “tetapi sepertinya david dan ed melakukan keputusan yang benarPETA everest http://www.nationalgeographic.com/adventure/everest/2006-map.html
Pada 10 May, anggota team everest IMAX dapat melihat kelompok hall dan fischer di dekat puncak. Viestur mulai khawatir mereka mulai kehabisan oksigen, dan melihat cuaca mulai berubah menjadi memprihatinkan. Kemudian sore hari, badai berpindah. Imax team tidak mendengar kabar, dari para pendaki di camp 4 atau diatasnya, sampai istri dari ed (paula) memberi kabar lewat radio, dengan kabar “ed hanya setengah dari team kembali ke camp 4” yang berarti 12 – 14 orang telah hilang.Viestur berkata “kami mengalami malam yang tidak tenang” tidak seorang pun mendapatkan cukup tidur” kami tidur dengan radio sambil menunggu kabar” akhirnya rob hall mengcontact basecamp. Sehingga Ed dan IMAX team mengetahui bahwa dia masih hidup. Radio komunikasi sangat buruk di camp 2 (tempat kami berada)” kata ed.Viestur sempat berbicara dengan Rob Hall selama 6 jam melalui radio, ed mencoba untuk memotivasi hall yang pernah menjadi partner climbingnya. Kata-katanya sedikit tidak jelas, karena ia berbicara menggunakan masker oksigen. Ed berteriak padanya.bahkan bercanda dengan nya. Beberapa kali hall berkata “terima kasih”, karena telah berhasil membuatnya tertawaRob hall tidak pernah bergerak dan sebenarnya ia telah meninggal di sisi selatan puncak, dan kabar menjadi tambah parah ketika ternyata scot fischer juga menghilang. Viestur dan fischer pernah mendaki K2 pada tahun 1992 mereka juga tinggal berdekatan di seattle. Ed menyadari bahwa mereka dalam bencana besar.Foto ketika badai http://www.nationalgeographic.com/adventure/everest/ed-viesturs.htmlViestur dan breashears mulai mendaki menuju ke camp yang lebih tinggi, mereka dengan bertujuan untuk membantu penyelamatan apabila terdapat orang yang survive,Mereka akhirnya berhasil membawa makalu gaud an beck weathers. Yang kemudian dibawa ke camp 1 dan diangkut dengan helicopter untuk turun gunung, Greg MacGillivray (produser) menghubungi mereka dan memberitahu bahwa apabila mereka ingin berhenti dan kembali kerumah, hal itu diperbolehkan, karena ia tahu mereka telah mengalami tragedi berat diatas sana.“Tetapi aku tidak ingin pergi” kata viesturs. “aku merasa jika kita meninggalkan gunung sekarang dengan semua kematian yang telah terjadi, kita akan menyalahkan kematian kerabat kita kepada gunung. Orang akan berfikir bahwa everest itu adalah gunung pembunuh. Tetapi gunung tidak membunuh manusia. Mereka hanya diam disana. dan itu adalah aksi kita sendiri yang menghasilkan sesuatu pengalaman yang baik atau sesuatu yang mematikan. Saya ingin membuktikan kepada orang bahwa kita dapat dengan aman mendaki gunung, dan kembali dengan aman ketika turun”. Anggota team setuju dengannya
Akhirnya pada 22 May, kesabaran mereka terbayar, setelah 30 hari di camp 2 , anggota tim bergerak untuk menuju tujuan mereka. Team berhasil mencapai camp 4, ed mendaki tanpa menggunakan oksigen. Kemudian ed berjalan lebih dulu. Dengan rencana bahwa anggota team akan menyusul dan mengejar ed di balcony pada ketinggian 27.500 feet feet.Viesture meninggalkan camp 4 pada jam 10 malam, mendaki sendiri di keindahan alam, “aku merasa bersemangat dan kuat, aku merasa terpompa untuk mencapai puncak, hari itu adalah hari yang terkuat yang aku habiskan di gunung” tetapi juga merupakan hal yang tersedih. Kata viesturs.Dalam perjalanan nya keatas, ed berpapasan dengan mayat scott fischer dan setelah itu berpapasan dengan tubuh rob hall. Ia sangat focus ke puncak.pada saat itu Dan ia memutuskan untuk berpamitan ke pada dua teman nya ketika dalam perjalanan turun.Pada jam 3 am, ed tiba di balcony, tetapi rekan pendaki nya tidak terlihat satu pun. Sehingga ia segera melanjutkan perjalanan. Tanpa kamera video, ed melanjutkan perjalanan nya sendiri ke puncak. Dan pada akhirnya ia menjejakan kaki di atas everest. Viestur mengambil foto diri sendiri dengan menggunakan kamera poket miliknya. Yang akhirnya dipakai di dalam film. Untuk mengambarkan keadaan puncak everestViestur mengingat. Ketika melihat tubuh dari teman nya. “terdapat emosi yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku belum pernah melihat teman ku meninggal. Melihatnya sungguh sulit bagiku. Wajah mereka tertutup. Aku tidak sanggup jika harus melihat wajah mereka” aku sangat dekat dengan mereka”Kedua istri mereka meminta ed untuk mengambil beberapa barang milik pribadi. “Tetapi aku tidak dapat” aku terlalu dekat dengan mereka” dan selama beberapa hari aku menangis dan berbicara mengenai tragedi ini….. kata ed viesturs…Disadur dari http://classic.mountainzone.com/climbing/everest/imax/
yang patut diacungi jempol dari Ed, adalah prinsipnya yang “Safety” Firstdalam pendakian nya ke everest ed pernah dua kali memutuskan untuk turun gunung daripada melanjutkan menuju ke puncak, padahal ia hanya 90 meter dari puncak tertinggi di dunia! Hal tersebut dikarenakan pertimbangan nya mengenai keadaan yang tidak aman untuk mendaki terus sampai puncak. LUAR BIASA…

Ada Comment ?