MENGGAPAI PUNCAK CIPTAAN-MU

About Ed Viesturs..

Kamis, 04 Desember 2008

Tahukah anda mengenai ed viesturs?Bagi anda yang belum mengetahui, Ed viesturs adalah seorang kebangsaan America yang berpengalaman dalam high altitude mountaineer. Dia telah mendaki puncak gunung tertinggi dan paling menantang di dunia. Saat ini ia telah menyelesaikan pendakian ke 14 puncak tertinggi di dunia (diatas ketinggian 8000meter) tanpa menggunakan tabung oksigen, (termasuk mendaki everest sebanyak 6 kali)
Membayangkan ed viestur mendaki puncak2 tertinggi pasti kita akan mengacu gambaran pada film Vertical limit. dimana para pendaki menggunakan sepatu berpaku, kampak es, tas cerrier yang besar dan jacket tebal. Dimana para pendaki berjuang mati-matian di atas putihnya salju.
Tapi tahukah anda? ternyata ed viestur tampil di film Vertical Limit ( Udah Liat Lom,,?)
ia berperan sebagai dirinya sendiri!,
Penasaran dengan tampangnya? anda bisa melihat disini http://www.edviesturs.com Disana terdapat foto pemandangan yang luar biasa bin amazing!
Salah satu cerita yang menarik adalah ketika ia bergabung dalam team expedisi IMAX ke everest, yaitu membuat film dokumentasi tentang everestViestur berkata “dalam ekspedisi Imax ini hari2 menjadi dua kali lebih lama daripada biasanya, kita tidak bisa hanya mendaki saja! Kita harus berhenti, menunggu cahaya yang pas, menunggu camera untuk di setting dengan benar, memulai memfilmkan, dan kemudian kamera akan habis filmnya, jadi kita harus berhenti lagi, kemudian mengisi film yang baru dan memulai kembali, agak frustasi memang, tetapi kami menyadari bahwa kami disini adalah untuk melakukan itu, bukan hanya sekedar mendaki gunung, tetapi kami membuat film”Pada pagi hari 8 may 1996 team mendapatkan tawaran untuk ke puncak, karena di camp 4 telah di siapkan stock logistic (oksigen, film, battery, dan lain-lainnya yang di perlukan untuk membuat film di atas puncak). Tetapi ketika team mencapai camp 3 Breashears dan viesturs merasakan cuaca belum bersahabat untuk mendaki ke tempat yang lebih tinggi, akhirnya mereka memutuskan untuk mundur ke camp 2,Di perjalanan turun mereka bertemu dengan rob and scott. (sahabat ed viestur), Ed viestur bertanya dalam hati, “apahkah kita melakukan kesalahan dengan mengambil keputusan untuk mudur ? “tetapi sepertinya david dan ed melakukan keputusan yang benarPETA everest http://www.nationalgeographic.com/adventure/everest/2006-map.html
Pada 10 May, anggota team everest IMAX dapat melihat kelompok hall dan fischer di dekat puncak. Viestur mulai khawatir mereka mulai kehabisan oksigen, dan melihat cuaca mulai berubah menjadi memprihatinkan. Kemudian sore hari, badai berpindah. Imax team tidak mendengar kabar, dari para pendaki di camp 4 atau diatasnya, sampai istri dari ed (paula) memberi kabar lewat radio, dengan kabar “ed hanya setengah dari team kembali ke camp 4” yang berarti 12 – 14 orang telah hilang.Viestur berkata “kami mengalami malam yang tidak tenang” tidak seorang pun mendapatkan cukup tidur” kami tidur dengan radio sambil menunggu kabar” akhirnya rob hall mengcontact basecamp. Sehingga Ed dan IMAX team mengetahui bahwa dia masih hidup. Radio komunikasi sangat buruk di camp 2 (tempat kami berada)” kata ed.Viestur sempat berbicara dengan Rob Hall selama 6 jam melalui radio, ed mencoba untuk memotivasi hall yang pernah menjadi partner climbingnya. Kata-katanya sedikit tidak jelas, karena ia berbicara menggunakan masker oksigen. Ed berteriak padanya.bahkan bercanda dengan nya. Beberapa kali hall berkata “terima kasih”, karena telah berhasil membuatnya tertawaRob hall tidak pernah bergerak dan sebenarnya ia telah meninggal di sisi selatan puncak, dan kabar menjadi tambah parah ketika ternyata scot fischer juga menghilang. Viestur dan fischer pernah mendaki K2 pada tahun 1992 mereka juga tinggal berdekatan di seattle. Ed menyadari bahwa mereka dalam bencana besar.Foto ketika badai http://www.nationalgeographic.com/adventure/everest/ed-viesturs.htmlViestur dan breashears mulai mendaki menuju ke camp yang lebih tinggi, mereka dengan bertujuan untuk membantu penyelamatan apabila terdapat orang yang survive,Mereka akhirnya berhasil membawa makalu gaud an beck weathers. Yang kemudian dibawa ke camp 1 dan diangkut dengan helicopter untuk turun gunung, Greg MacGillivray (produser) menghubungi mereka dan memberitahu bahwa apabila mereka ingin berhenti dan kembali kerumah, hal itu diperbolehkan, karena ia tahu mereka telah mengalami tragedi berat diatas sana.“Tetapi aku tidak ingin pergi” kata viesturs. “aku merasa jika kita meninggalkan gunung sekarang dengan semua kematian yang telah terjadi, kita akan menyalahkan kematian kerabat kita kepada gunung. Orang akan berfikir bahwa everest itu adalah gunung pembunuh. Tetapi gunung tidak membunuh manusia. Mereka hanya diam disana. dan itu adalah aksi kita sendiri yang menghasilkan sesuatu pengalaman yang baik atau sesuatu yang mematikan. Saya ingin membuktikan kepada orang bahwa kita dapat dengan aman mendaki gunung, dan kembali dengan aman ketika turun”. Anggota team setuju dengannya
Akhirnya pada 22 May, kesabaran mereka terbayar, setelah 30 hari di camp 2 , anggota tim bergerak untuk menuju tujuan mereka. Team berhasil mencapai camp 4, ed mendaki tanpa menggunakan oksigen. Kemudian ed berjalan lebih dulu. Dengan rencana bahwa anggota team akan menyusul dan mengejar ed di balcony pada ketinggian 27.500 feet feet.Viesture meninggalkan camp 4 pada jam 10 malam, mendaki sendiri di keindahan alam, “aku merasa bersemangat dan kuat, aku merasa terpompa untuk mencapai puncak, hari itu adalah hari yang terkuat yang aku habiskan di gunung” tetapi juga merupakan hal yang tersedih. Kata viesturs.Dalam perjalanan nya keatas, ed berpapasan dengan mayat scott fischer dan setelah itu berpapasan dengan tubuh rob hall. Ia sangat focus ke puncak.pada saat itu Dan ia memutuskan untuk berpamitan ke pada dua teman nya ketika dalam perjalanan turun.Pada jam 3 am, ed tiba di balcony, tetapi rekan pendaki nya tidak terlihat satu pun. Sehingga ia segera melanjutkan perjalanan. Tanpa kamera video, ed melanjutkan perjalanan nya sendiri ke puncak. Dan pada akhirnya ia menjejakan kaki di atas everest. Viestur mengambil foto diri sendiri dengan menggunakan kamera poket miliknya. Yang akhirnya dipakai di dalam film. Untuk mengambarkan keadaan puncak everestViestur mengingat. Ketika melihat tubuh dari teman nya. “terdapat emosi yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku belum pernah melihat teman ku meninggal. Melihatnya sungguh sulit bagiku. Wajah mereka tertutup. Aku tidak sanggup jika harus melihat wajah mereka” aku sangat dekat dengan mereka”Kedua istri mereka meminta ed untuk mengambil beberapa barang milik pribadi. “Tetapi aku tidak dapat” aku terlalu dekat dengan mereka” dan selama beberapa hari aku menangis dan berbicara mengenai tragedi ini….. kata ed viesturs…Disadur dari http://classic.mountainzone.com/climbing/everest/imax/
yang patut diacungi jempol dari Ed, adalah prinsipnya yang “Safety” Firstdalam pendakian nya ke everest ed pernah dua kali memutuskan untuk turun gunung daripada melanjutkan menuju ke puncak, padahal ia hanya 90 meter dari puncak tertinggi di dunia! Hal tersebut dikarenakan pertimbangan nya mengenai keadaan yang tidak aman untuk mendaki terus sampai puncak. LUAR BIASA…

2 komentar:

smith mengatakan...

Live baccarat tables will immerse you totally within 카지노사이트 the Sin City glitz & glam

asfasfa mengatakan...

Thankyou for this wondrous post, I am happy I watched this site on yippee.
안전놀이터

Ada Comment ?